otak yang Engkau titip ini belum mampu ku optimalisasi untuk menelaah satu persatu rumusrumus yang serius. sungguh! ketika ku coba untuk fokus, kepalaku justru serasa terhunus pedang tajam (baca: langsung sakit kepala). apakah aku hidup di tempat yang salah? mungkin tidak. ini pilihanku setelah menolak paksaan ayah untuk menjadi ‘ahli gigi’.
sekedar bermunajat..
kuatkan aku, ya Rabb.. kulihat banyak kubu di negeri ini. masingmasing mengajarkan hal yang berbeda. kulihat rakyatrakyat terdahulu banyak yang tak mampu keluar baikbaik dari sini. kumohon jadikan aku satu diantara sedikit orang yang mampu keluar baikbaik dari tempat ini dan biarkan kulukis senyum ayah ibuku atas kerja jemari dan otakku, tak lupa bantuan dariMu.
negeri ini ngeri ya Rabb, yang berhasil keluar baikbaik belum tentu orang yang baik, dan yang keluar secara tidak baik belum tentu orang yang tidak baik….
tetap semangat Tutut! semoga sukses dalam studinya ya..amiin
makasih,mbak π
aku mencintaimu…
aku juga lho :”)
kuturut mendoakan semoga sukses apa yang dicita-citakan
makasih π
Jujur. Aku semakin suka gaya tulisanmu.
:”)
gaya yang mana? haduh,ini mungkin gaya tulisan asalasalan π
terima kasih untuk kejujurannya,kak.
sabar yah tut..dirimu mash dalam masa pralihan..blum sepenuhnya ‘cinta’..z juga pernah alami ji…sampe2 drop..dan kembali lagi ‘ahli gigi’ menjadi godaan..hehe
wah,pengen jadi ‘ahli gigi’ ya?
pantesan skrg jadi doyan ke dokter gigi..
lho? apa hubungannya ya? π
semoga negeri ini terselamatkan dari azab… semoga Allah mengirimkan banyak orang – orang beriman yang menyelamatkan negeri ini
heheh..
amin ^_^
makasih atas kunjungannya.
wktu thn 2005 spmb k lg kodonk..lulus k dipilhn kedua..lagi2 kedua..yah ‘ahli gigi itu’…dan skrg z nda menyesalji..malah bangga kluarna jd org baek2<<<<<<< hahaha…mrasaku baek d
sipp…hidup profesi qta!! *ndak mau sebut merek*
Semoga semuanya lancar dan dimudahkan mbak.
makasih π π
Tetap semangat untuk berhasil. Saya pengen melihat sampeyan melukis senyuman di wajah ayah ibu, maka jadikanlah.
jadi ingat lagu kerennya Slank:
“Reni, apakah kau tak merasa takut?
Manusia di sini mulai gak manusiawi.
Kebeneran cuma jadi bahan opini.
Mampukah kita membesarkan Una, di negeri ini?”
(Indonesiakan Una, Slank)
Hehe, ga nyambung ya.
Semoga kau benar berhasil melukiskan senyuman di wajah ayah dan ibumu…
turut berdoa dan mengaminkan doa yang dipanjatkan
tetap semangat ya,,jangan pernah menyerah,,
aku mendukungmu..
sukses selalu…
makasih,makasih π
emang tinggal di negeri mana ya, kok kedengarannya ngeri gitu
di negeri….. ada deh … hehehe
cinta. . .selalu ada cara untuk berbahagia yaitu dengan membahagiakan orang yang kita cintai. . .
penuhi janji itu. . .jadikan senyum Ayah Bunda benarbenar terlukis berkat kerja jemari dan otakmu,
aku tahu, itu mungkin sulit, tapi Allah pasti jadikan yang sulit itu mudah jika kita ikhlas melaksanakannya. . .
janji apa? hoalaaahh…