selasa siang mereka datang

Saya baru saja ‘berniat’ bangkit dari tempat duduk setelah sang pendidik sukses meraih gagang pintu dan keluar meninggalkan kelas. Sayang sekali, entah ‘pergerakan’ saya yang lambat atau mereka yang terlalu cepat berada di tempat. Entah berapa kepala jumlah mereka. Sedari tadi kami lebih memilih untuk tunduk saja. Bukan pilihan sebenarnya, mungkin lebih tepat disebut ketentuan dan ketakutan. Saya ingin keluar dari sini, sungguh ! Kepala saya sakit sejak pembelajaran bahasa bermula. Saya sakit kepala sejak suhu ruangan ini terlampau dingin. Saya benar-benar ingin keluar ….

“Keluarlah…kau memang bukan bagian dari kami”. “Keluar dan pergilah sejauh mungkin!”. (Kalimat ini sudah dihaluskan dari aslinya).
Saya memang ingin keluar,terima kasih… Bukankah sejak lama saya memang tahu diri sebagai minoritas. Tidak ada yang aneh. Saya menganggap semuanya biasa saja. Mungkin karena kebetulan saya sendiri di bilik ini. Hey,tahukah kalian? Saya punya sembilan orang teman di kelas sebelah. Kami sama-sama minoritas. Kami pun belajar perihal mental dan disiplin. Bedanya, kami mempelajari semuanya tidak dari kalian. Kami belajar sendiri, kalaupun bersama mungkin hanya duabelas orang saja. Sesama kami yang minoritas berkualitas disini.

Published in: on November 24, 2009 at 9:04 am  Comments (2)  
Tags:

The URI to TrackBack this entry is: https://andyhardiyanti.wordpress.com/2009/11/24/selasa-siang-mereka-datang/trackback/

RSS feed for comments on this post.

2 CommentsLeave a comment

  1. tamu larut malam. secangkir kopi dan sebuah cerpenmu. plotnya sangat bagus. style dan teknik penulisan yg keren banget. mantap. oh ya. saranku, komentar di kolom komentar postingan “biasanya” lebih mengundang banyak pembaca dan teman baru ketimbang komen di shoutmix.

    • terima kasih atas kunjungan, (mungkin) pujian, dan sarannya. wah, cerpen ya? itu sekedar coretan atas apa yang saya alami kemarin. kejadian yang lumayan untuk diceritakan.


Leave a reply to andyhardiyanti Cancel reply